Salah satu kutipan yang menarik dari artikel yang ditulis oleh Karim Bashir dalam kolom features pada situs worldarchery.sport yang berjudul Archery’s scariest taboo: The mystery of ‘target panic’
“The target doesn’t do anything to you!”
“So why is it called ‘target panic’?”
Itu dia
pertanyaannya, si target hanya berdiri diam di tempatnya, jauh dari posisi kita
berdiri, tidak melotot ataupun julid melihat kita, jadiii... kenapa disebut target panic? 😖
Cuussshhh berangkat
kitah, karena penasaran akhirnya bertanya juga ke mbah google, dan referensi
yang didapat salah satunya dari paman Wikipedia.
“Kepanikan target
adalah kondisi psikologis dan mungkin neurologis yang dialami oleh banyak
pemanah , baik yang kompetitif maupun rekreasi. Kondisi ini terwujud dalam
berbagai cara, yang memengaruhi kemampuan pemanah untuk menembak dengan percaya
diri dan akurat.”
Dan berikut ini tiga gejala utama target panic versi paman Wikipedia:
1. Premature Anchor
Kondisi dimana pemanah kesulitan mencapai posisi anchor yang seharusnya, busur serasa sangat berat dan sulit saat akan anchoring.
2. Premature Hold
Posisi dimana pemanah seperti terkunci, seakan-akan ada dinding besar
yang menghalangi saat kita mencoba aiming, menyelaraskan anak panah dengan
target.
3. Premature Release
Yang ini tanpa harus dijelaskan mungkin sudah pada paham, release terlalu cepat, kondisi ketidakmampuan mencapai full draw saat release anak panah.Pembahasan tentang bab si Target Panic ini mungkin jadi salah satu
tulisan yang cukup panjang, karena saya mencoba berbagi sekaligus “mengobati”
diri sendiri. Dan dalam perkembangannya bakal meng-update kembali
ditulisan-tulisan selanjutnya.
No comments:
Post a Comment