Hari itu adalah hari besar. Lapangan panahan penuh dengan pemanah dari berbagai daerah, lengkap dengan busur-busur keren yang membuat busurku terlihat seperti properti anak TK. Ya, hari itu adalah perlombaan panahan pertamaku. Sebagai pemula yang baru beberapa bulan latihan, aku hanya punya satu misi: jangan jadi yang terakhir.
Sesampainya di lokasi, suasananya seperti festival. Ada pemanah senior dengan gaya serius—narik busur seperti mau nembak naga. Di sisi lain, ada rombongan pemanah yang membawa pendukung lengkap dengan spanduk. Aku? Hanya ditemani botol air minum dan sepatu olahraga yang udah minta pensiun.
Sebelum pertandingan dimulai, ada sesi pemanasan. Aku berdiri di barisan pemula, sebelah seorang bapak-bapak yang asyik ngemil. “Santai aja, Mas. Kalau panahnya meleset, itu artinya angin lagi iseng,” katanya sambil menggigit tahu batagor.
Kata-katanya terdengar bijak, meski aroma makanannya bikin perutku keroncongan. Aku mencoba menarik busur dengan percaya diri, membidik, dan... panah pertamaku justru mendarat di papan milik peserta sebelah. “Mas, itu papan saya,” katanya sambil nyengir. Ya, setidaknya aku sudah memecahkan kebekuan suasana.
Ketika sesi perlombaan tiba, jantungku berdebar seperti genderang perang. Aku menarik busur, membidik dengan penuh konsentrasi, lalu... suara khas penjual siomay terdengar dari tenda panitia.
“Siomay, batagor, pakai bumbu kacang spesial!” teriaknya dengan nada menggoda. Seketika, bayangan bumbu kacang kental dan aroma jeruk limau mengisi kepalaku. Fokusku buyar, dan panahku malah meluncur ke rerumputan.... Rupanya, menjaga konsentrasi di tengah godaan itu lebih sulit daripada yang kupikirkan.
Meski beberapa panahku akhirnya mengenai sasaran, hasil akhirnya tetap jauh dari kata memuaskan. Tapi, dari perlombaan itu aku belajar banyak:
- Fokus adalah kunci. Dalam panahan dan hidup, selalu ada distraksi—entah itu suara penjual siomay atau drama di tempat kerja. Kalau mau mencapai target, kita harus benar-benar fokus pada apa yang penting.
- Jangan lupa makan dulu. Kelaparan adalah musuh utama fokus. Kalau sudah lapar, pikiran bisa mengembara ke mana-mana, termasuk ke batagor yang masih hangat.
- Kegagalan bukan akhir cerita. Selalu ada cerita lucu dan pelajaran berharga di setiap kegagalan.
Meski aku pulang tanpa medali, aku membawa sesuatu yang lebih berharga: pengalaman dan cerita. Di perjalanan pulang, aku mampir ke tenda siomay dan batagor yang tadi bikin aku gagal fokus. “Ternyata, kamu penyebab semua ini,” gumamku beralibi sambil mencicipi.
Jadi, buat kamu yang baru mau coba panahan atau ikut lomba untuk pertama kali, pesan saya sederhana: nikmati prosesnya, jangan terlalu serius, dan kalau lapar, makan dulu sebelum pertandingan. Ingat, panahan hanyalah tempat di mana fokus diuji, tapi siomay dan batagor selalu jadi pemenangnya.
Salam kenyang dan tepat sasaran😊
No comments:
Post a Comment