Panahan?
Apakah ini seru dan mengasyikkan? 😎
Atau malah membosankan? 😞
Hmmm… ini lah yang menjadi pertanyaan bagi si seeker di usia
yang tidak lagi muda (yes i thought I am too old to find for that, no offense
though ✌). Mengingat beberapa olahraga yang telah dicoba tapi ternyata tidak
berjodoh, iya tidak bertahan lama, atau bisa dibilang hanya FOMO (Fear of
Missing Out).
Sampai pada satu hari, datanglah sang kekasih hati 😍si seeker ini dengan busur kayu bekas yang dibelinya. Saat mencoba di awal, yah hanya menarik busur dan melontarkan anak panah ke target. Entah itu terkena kuning atau tidak, tetap berusaha menembakkan ke arah target, tapi tak disangka memberikan efek yang ketagihan. Yup se-addictive itu kalau sudah kena kuning, meski tidak tahu cara menarik dan melepaskannya sudah benar atau belum.
Hingga ada ucapan salah satu kenalan “Kenapa tidak ikut
bergabung di klub panahan saja, jadi bisa ikutan lomba nantinya”. Tapi
pertanyaan di atas kembali muncul “Am I too old for that?”, “Is it too late for
me to start from beginner who knows nothing about archery?”
Namun, bukan seeker namanya kalau dia tidak menerima tantangan itu, beside that I am challenger too.
(FYI I started joining archery in my late 30’s, so I am too young to be old, but I am too old to be young 😁 )
Dan perjalanan itu pun dimulai...
- Pencarian sebuah klub
Ibaratnya pencarian klub menjadi starting point untuk memutuskan apakah akan meninggalkan atau semakin terjerumus dan menekuni olahraga yang menjadi salah satu dari 3 jenis olahraga yang disunahkan, selain berkuda dan berenang.
Seakan sudah digariskan untuk di jalan ini, sepertinya si seeker menemukan klub yang tepat dengan banyak anggota yang sudah senior dan berprestasi, juga yang terpenting tidak pelit ilmu untuk saling berbagi dan menyemangati.
Mungkin ini lah yang harus menjadi point penting bagi kakak yang berniat dan baru akan memulai di dunia panahan atau olahraga apa pun itu. Fall in love at the first shot and stay for the rest.
- Latihan pemula itu berat
Terbayang pertama latihan ditempatkan bersama anak-anak kecil dan kamu menjadi yang paling “tua” sendiri? Latihan menambak di jarak paling dekat, 5 meter. Yup buat jiwa yang berego, mungkin ini tidak akan nyaman, dan memang tidak nyaman ketika melihat anggota dewasa lainnya sudah sangat lihai memegang busur, serta menembak di jarak 20, 30, 40, dan 50 meter.
Insecure menjadi momok bagi pemula, tapi itu lah tantangannya kakak. Karena panahan ini, menurut si seeker, olahraga individu yang memerlukan fokus, konsentrasi, kekuatan, dan mental kuat. You are in your own world when shooting your bow.
- Si kuning yang menggoda
Tapi perlu diingat, anak panah yang jatuh
di area tersebut jangan sampai hanya kebetulan saja. Namun juga menjadi sebuah
hasil dari latihan dan kerja keras kita menggunakan teknik yang benar dan
konsisten. Maka itu lah harus berlatih dan mengetahui cara agar anak panah bisa
melesat paripurna, serta yang terpenting ada coach dan senior yang mengawasi.
Perjalanan si seeker ini sebenarnya masih sangat panjang, but she will training hard with sincerity. Dan pesan pentingnya adalah “It’s never too late to shot”.
See you in my next journey, stay tune ya...
No comments:
Post a Comment